Setelah
berkiprah selama dua tahun, kini KAPMI Aceh telah melebarkan sayapnya
hingga dapat merambah ke beberapa daerah. Saat ini telah terdata 10 jaringan
Wilayah di 10 Kabupaten/Kotamadya yang ada di Daerah Istimewa
Aceh. Disamping itu KAPMI Aceh juga menjalin kerjasama dengan berbagai
organisasi pelajar dan kepemudaan lainnya yang memiliki visi dan misi
sejalan.
Disamping
aktivitas dakwah untuk turut serta membenahi berbagai fenomena
kebobrokan moral, para pelajar muslim juga memiliki kewajiban-kewajiban
lainnya yang terkait dengan pengembangan potensi dirinya. Jika tidak ada
kesinkronan antara keduanya, maka akan sia-sialah segala usaha yang
telah dilakukan. Ibarat sebuah ungkapan bijak yang berbunyi "seperti
lilin yang menerangi". Untuk itu diperlukan pelaksanaan kerja yang
terkoordinir, efektif dan profesional dalam mengembangkan kerjasama, komunikasi dan persaudaraan
antar sesama pelajar muslim.
DPP
KAPMI Aceh saat ini berkedudukan di Pusat Ibukota Daerah Istimewa Aceh
(Banda Aceh), dan menjadi koordinator dan penanggung jawab terhadap
perkembangan kegiatan dakwah KAPMI di daerah-daerah. Untuk memudahkan
pelaksanaan tanggung jawab itu, KAPMI Aceh membentuk beberapa departemen
dan biro dengan spesialisasi tugas sesuai dengan orientasi kerja
KAPMI.
1. Departemen
Kaderisasi
Departemen
Kaderisasi merupakan suatu keharusan bagi setiap organisasi yang
bertujuan menebarkan fikrah-fikrah kebenaran. Diibaratkan tulang
punggung aktivitas dakwah organisasi, kaderisasi menjadi unsur utama
dalam melawan berbagai corak ideologi kebatilan yang tumbuh subur dalam
kehidupan masyarakat.
Pada
setiap muslim yang lurus terkumpul potensi kebaikan. Menjadi tugas
departemen ini pula untuk melahirkan sumber segala potensi itu dengan
pemrograman aspek tarbiyah individu dlm kegiatan, sehingga setiap
kegiatan KAPMI memiliki orientasi yang jelas guna
memunculkan kader-kader Islam yang komitmen dengan ideologi Islam untuk
dikembangkan menjadi suatu gelombang yang besar demi tercapainya cita-cita khairu ummah, izzul
Islam wal Muslimin.
Departemen ini adalah
madrasah bagi intelektualitas, spiritualitas, fisik dan persaudaraan.
Ruang lingkupnya menyangkut seluruh dimensi kemanusiaan dalam diri
manusia yang tertuangkan dalam setiap derap langkah KAPMI sehingga
mencerminkan sebuah kepribadian muslim yang sejati.
Departemen
Kaderisasi mengalami pemekaran dengan terbentuknya dua buah divisi
pelaksana, yaitu :
1.
Divisi Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Memiliki tugas
untuk mengelola bidang pendidikan dan pelatihan para anggota KAPMI Aceh
seperti : Kajian bulanan, daurah pengurus, daurah anggota baru,
pesantren kilat pelajar, dan daurah
lanjutan.
2.
Divisi Kreasi Islam Remaja (K.I.R.)
Memiliki tugas
untuk mengelola bidang kreatifitas remaja berupa keahlian, keterampilan,
dan pembinaan hubungan kaderisasi KAPMI dengan Rohis SMU/MAN. Bentuk
kegiatan Divisi KIR antara lain : pembinaan rohis berkala, daurah tsaqafah,
kajian IPTEK, dll.
2. Departemen
Pembinaan Jaringan
Misi
Utama dari departemen ini adalah: membentuk, membina dan mengembangkan
berbagai potensi yang dimiliki seluruh daerah. Departemen Pembinaan
Jaringan merasa terpanggil untuk ikut serta dalam menciptakan pemerataan
kegiatan dakwah di seluruh wilayah Daerah Istimewa Aceh. Hingga
saat ini KAPMI Aceh telah memiliki 10 jaringan di berbagai
kabupaten/kotamadya di Daerah Istimewa Aceh.
Namun
terbatasnya sumber daya yang dimiliki KAPMI Aceh menyebabkan Departemen
Binjar dihapus dalam Struktur Pengurus II dan tugas-tugasnya
diambil alih oleh Badan Permusyawaratan KAPMI Aceh. Tiada pertimbangan
lain selain pengoptimalan KAPMI Aceh sebagai sentral koordinasi DPW
KAPMI se-Aceh untuk mewujudkan sebuah organisasi yang profesional.
Bentuk
aksi dari departemen ini adalah : Membentuk jaringan Organisasi di
seluruh Kabupaten/Kotamadya di Daerah Istimewa Aceh, tukar-menukar
informasi antar KAPMI Daerah, kunjungan ke daerah-daerah untuk
mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di jaringan-jaringan
organisasi, dan aksi pemberian bantuan kemanusiaan kepada daerah yang
ditimpa bencana/musibah.
3.
Departemen Dana Usaha
Misi
utama Departemen Dana Usaha
adalah untuk menjadikan KAPMI Aceh sebagai ormas yang memiliki kesiapan
dalam hal finansial, sehingga dapat memudahkan gerak langkah
KAPMI dalam menjalankan aktivitasnya. Mustahil aktivitas akan berjalan
dengan lancar dan efektif jika tidak didukung oleh modal yang memadai.
Departemen
Dana usaha juga melibatkan setiap pengurus dan angota KAPMI untuk berperan
serta dalam kegiatan-kegiatan dana usaha sehingga potensi
kewirausahaan yang ada pada setiap individu bisa dikembangkan sementara
ia terus bergerak menjalankan fungsinya.
Bentuk
aksi dari departemen ini antara lain: membuat media identitas KAPMI Aceh
berupa topi, pin, stiker, kaos dan T-Shirt pengurus, mengadakan
penyewaan VCD Islam, pembuatan bulletin, peminjaman modal kecil dan aksi-aksi lainnya.
4.
Departemen Kepanduan
Kesempurnaan
setiap muslim tidak hanya lahir dari rajinnya aktivitas beribadah dan
tingginya ilmu yang diraih. Namun muslim sejati adalah mereka yang
memiliki keseimbangan (tawazun) dalam tiga aspek pembinaan
potensi diri, termasuk keterampilan dan kekuatan fisik.
Pembinaan
fisik & raga merupakan misi utama Departemen Kepanduan.
Darinya akan lahir kader-kader aktivis dakwah yang siap mental untuk
menghadapi berbagai tantangan dakwah dan memiliki bekal persiapan untuk
menanggung beban amanah yang semakin lama semakin bertambah.
Mewarnai
kehidupan masyarakat yang terintimidasi oleh ghazwul fikr
dengan nilai-nilai Islam juga menjadi salah satu usaha Departemen
Kepanduan dalam menyebarkan fikrah Islam.
Bentuk
aksi Departemen Kepanduan : Pertandingan Sepak Bola Ukhuwah, Olahraga
bersama, Pelatihan Keterampilan Berkemah, Pembinaan bela diri, rihlah /
tafakur alam dan
sebagainya.
5. Departemen
Kajian Advokasi Pelajar
Permasalahan
pelajar pada saat ini cenderung diabaikan oleh berbagai pihak-pihak
terkait, lantaran menganggap pelajar itu sebagai kanak-kanak. Citra
seperti ini membuat para pelajar mudah diintimidasi dan kehilangan
hak-hak dasarnya. Pelarangan mengenakan jilbab di sekolah maupun sewaktu
pembuatan foto Ebtanas dan minimnya jam pelajaran agama merupakan sebuah
contoh klasik yang hingga saat ini masih terus dilanggar oleh berbagai
pihak. Sehingga wajar saja jika tingkat degradasi moral pelajar kian
hari semakin memburuk, yang pada akhirnya akan berdampak
negatif bagi masyarakat.
Departemen
Kajian Advokasi Pelajar diharapkan menjadi wadah para pelajar untuk
mengadukan, melapor dan mencurahkan segala permasalahan terkini
yang dihadapi para pelajar, untuk bersama-sama mencari solusi pemecahan
terbaik dengan aksi nyata.
Departemen
ini juga melakukan pemantauan secara teratur di lapangan terhadap
berbagai perkembangan kondisi para pelajar sehingga dapat tercipta
suasana tenang dan bergairah dalam proses pendidikan. Hal ini dapat
mencegah terjadinya berbagai pelanggaran dan intimidasi yang dilakukan
oleh berbagai pihak.
Bentuk
nyata kegiatan Departemen Advokasi adalah : Aksi damai, demonstrasi,
audiensi, silaturahmi Rohis, observasi sekolah, penelitian, dan sebagainya.
6.
Biro Kesekretariatan (Kestari)
Salah
satu biro yang memiliki kedudukan penting sebagai unsur intern KAPMI.
Kestari merupakan pelaksana utama kegiatan administrasi. Di bawah
koordinasi Sekretaris Jenderal, Kestari melaksanakan seluruh tugasnya
dengan ruang lingkup intern dan ekstern organisasi,
mengelola inventaris, mendata setiap anggota KAPMI, membuat kartu tanda
anggota (KTA), menangani surat-menyurat, mengupayakan sebuah
sekretariat, mengadakan pelatihan jurnalistik dan sebagainya.
7.
Biro Hubungan Masyarakat (Humas)
Biro
Humas merupakan tim inti yang bertugas untuk memikirkan berbagai
upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperkenalkan KAPMI kepada
masyarakat. Tentunya dengan mengedepankan syiar Islam dalam setiap derap
langkahnya. Humas juga memantau situasi dan kondisi para pelajar secara
umum agar dapat merancang konsep yang sesuai dengan lingkungan pergaulan
dan efektif dalam mencapai target yang diharapkan.
Kegiatan
untuk Biro Humas antara lain : mengadakan festival dan perlombaan
nasyid, menggelar tabligh akbar, mengadakan aksi-aksi sosial, peringatan
hari-hari besar Islam, kajian umum dan bedah buku.
|