Metodologi
Penelitian
Penelitian
dilakukan dengan cara melakukan penyebaran angket (quisioner) di
kalangan pelajar Aceh. Quisioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan
yang spesifik dan mendasar. Pertanyaan-pertanyaan berkisar seputar
penggunaan narkoba, keinginan pengguna, harapan pengguna dari pihak
lain, jenis narkoba yang banyak digunakan, dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya.
Penyebaran
quisioner dilakukan secara acak dibeberapa Kabupaten/Kotamadya yang ada
di wilayah Propinsi Daerah istimewa Aceh. Penyebaran ini melibatkan
pengurus Kesatuan Aksi Pelajar Muslim (KAPMI) Daerah Istimewa Aceh dan
pengurus KAPMI Daerah. Pengurus KAPMI melakukan kerjasama dengan
pihak-pihak sekolah, baik pihak guru maupun OSIS masing-masing sekolah.
Dan ini dilakukan secara bebas tanpa ketentuan sekolah-sekolah mana yang
akan dijadikan sebagai responden. Penyebaran quisioner di daerah
diserahkan langsung pada pengurus atau perwakilan KAPMI Daerah ke
sekolah-sekolah yang sesuai dengan kebijaksanaan masing-masing daerah,
KAPMI Aceh hanya memberikan batasan-batasan kriteria terhadap
sekolah-sekolah yang akan dijadikan responden.
Batasan kriteria
tersebut adalah Sekolah negeri ( sekolah prestasi 2 buah dan sekolah
biasa 2 buah), sekolah swasta (sekolah prestasi 1 buah dan sekolah biasa
1 buah), serta sekolah yang ada diwilayah pedesaaan 1 buah. Itu adalah
batasan kriteria terhadap sekolah tingkat SLTA. Sedangkan tingkat SLTP
batasan kriterianya adalah sekolah diwilayah perkotaan (1 buah sekolah
prestasi dan 1 buah sekolah biasa) serta sekolah diwilayah pedesaan 1
buah. Tapi keseluruhannya ada sekitar 10 sekolah tiap daerah.
Dalam
pelaksanaannya, ada daerah yang tidak mampu memenuhi kriteria tersebut
seratus persen, ada beberapa batasan kriteria yang tidak bisa diterapkan
di daerah. Namun penyimpangan itu tidak menghilangkan substansi yang
menjadi dasar dari penelitian, dimana penyebaran quisioner tetap
dilakukan secara merata baik negeri maupun swasta, baik prestasi maupun
biasa.
Dalam penyebaran
quisioner tersebut metode yang banyak dilakukan adalah metode menjawab
langsung, artinya angket diserahkan kepada responden dan jawaban
sepenuhnya dilakukan oleh yang bersangkutan. Ada juga yang menggunakan
metode wawancara (tapi sedikit), dimana peneliti melakukan wawancara
dengan responden secara acak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam quisioner, lalu jawaban yang
diberikan oleh responden akan diisi oleh si penanya/peneliti. Juga ada
beberapa daerah yang menggunakan metode menyerahkan angket pada pihak
sekolah (OSIS maupun BP) untuk melakukan penelitian atau penyebaran
quisioner di sekolah tersebut.
Beragamnya
metode-metode yang digunakan dalam penelitian insya Allah tidak akan
membuat data yang diperoleh menyimpang dari kondisi riil pelajar Aceh.
Artinya data yang diperoleh bisa digunakan sebagai data yang
menggambarkan kondisi pelajar Aceh yang sebenarnya.
|