Tampilan terbaik:
 

Info Kegiatan 2000 

       

Metodologi Penelitian

 

Penelitian dilakukan dengan cara melakukan penyebaran angket (quisioner) di kalangan pelajar Aceh. Quisioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang spesifik dan mendasar. Pertanyaan-pertanyaan berkisar seputar penggunaan narkoba, keinginan pengguna, harapan pengguna dari pihak lain, jenis narkoba yang banyak digunakan, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Penyebaran quisioner dilakukan secara acak dibeberapa Kabupaten/Kotamadya yang ada di wilayah Propinsi Daerah istimewa Aceh. Penyebaran ini melibatkan pengurus Kesatuan Aksi Pelajar Muslim (KAPMI) Daerah Istimewa Aceh dan pengurus KAPMI Daerah. Pengurus KAPMI melakukan kerjasama dengan pihak-pihak sekolah, baik pihak guru maupun OSIS masing-masing sekolah. Dan ini dilakukan secara bebas tanpa ketentuan sekolah-sekolah mana yang akan dijadikan sebagai responden. Penyebaran quisioner di daerah diserahkan langsung pada pengurus atau perwakilan KAPMI Daerah ke sekolah-sekolah yang sesuai dengan kebijaksanaan masing-masing daerah, KAPMI Aceh hanya memberikan batasan-batasan kriteria terhadap sekolah-sekolah yang akan dijadikan responden.

Batasan kriteria tersebut adalah Sekolah negeri ( sekolah prestasi 2 buah dan sekolah biasa 2 buah), sekolah swasta (sekolah prestasi 1 buah dan sekolah biasa 1 buah), serta sekolah yang ada diwilayah pedesaaan 1 buah. Itu adalah batasan kriteria terhadap sekolah tingkat SLTA. Sedangkan tingkat SLTP batasan kriterianya adalah sekolah diwilayah perkotaan (1 buah sekolah prestasi dan 1 buah sekolah biasa) serta sekolah diwilayah pedesaan 1 buah. Tapi keseluruhannya ada sekitar 10 sekolah tiap daerah.

Dalam pelaksanaannya, ada daerah yang tidak mampu memenuhi kriteria tersebut seratus persen, ada beberapa batasan kriteria yang tidak bisa diterapkan di daerah. Namun penyimpangan itu tidak menghilangkan substansi yang menjadi dasar dari penelitian, dimana penyebaran quisioner tetap dilakukan secara merata baik negeri maupun swasta, baik prestasi maupun biasa.

Dalam penyebaran quisioner tersebut metode yang banyak dilakukan adalah metode menjawab langsung, artinya angket diserahkan kepada responden dan jawaban sepenuhnya dilakukan oleh yang bersangkutan. Ada juga yang menggunakan metode wawancara (tapi sedikit), dimana peneliti melakukan wawancara dengan responden secara acak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam quisioner, lalu jawaban yang diberikan oleh responden akan diisi oleh si penanya/peneliti. Juga ada beberapa daerah yang menggunakan metode menyerahkan angket pada pihak sekolah (OSIS maupun BP) untuk melakukan penelitian atau penyebaran quisioner di sekolah tersebut.

Beragamnya metode-metode yang digunakan dalam penelitian insya Allah tidak akan membuat data yang diperoleh menyimpang dari kondisi riil pelajar Aceh. Artinya data yang diperoleh bisa digunakan sebagai data yang menggambarkan kondisi pelajar Aceh yang sebenarnya.

 

 

 

webmaster

 Update terakhir tanggal : 20 Februari 2001

 (C) Copyright KAPMI 2001, by Sona Sagita