Edisi: 7 /  I /2001

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

800x600, 16 bit

 

 
 

:: Reuni Akbar I Alumni KAPMI ::

 

 

Dakwah tidak pernah memiliki batasan waktu dan batasan usia. Apapun status kita dan dimana pun kita berada, tugas dakwah akan senantiasa menjadi kewajiban kita. Komitmen yang telah kita pupuk di awal keikutsertaan kita dalam barisan dakwah harus senantiasa kita pupuk dan kita luruskan kembali ketika tantangann hidup semakin tajam menghujam kita.

 

Hal ini menjadi motivasi anggota KAPMI untuk mengadakan Reuni Akbar I Alumni KAPMI se-Aceh pada Ahad-Senin, 14-15 Oktober 2001 yang lalu. Acara yang bertempat di Asrama Haji Banda Aceh ini diikuti oleh 70-an anggota dan alumni KAPMI se-Aceh yang saat ini melanjutkan belajar di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

 

Suasana santai dan keakraban mengisi rutinitas kegiatan ini dari awal hingga akhir. Pihak pelaksana memang menyusun jadwal acara yang sama sekali berbobot ringan dan tidak monoton untuk menyikapi berbagai usulan yang menginginkan agar acara ini menjadi ajang ta'aruf dan penyegar ukhuwah antara sesama alumni dari berbagai daerah.

 

Ketika ditanyakan apakah jumlah pengurus dan alumni KAPMI seaceh hanya sebenyak ini (70-an: red)? Pihak pelaksana mengungkapkan bahwa kebanyakan dari para undangan mengalami halangan akibat kegiatan dan aktivitas lainnya di kampus dan di sekolah, sehingga jumlah peserta yang dihimpun tidak mencapai target semula. Namun hal ini tidak menjadi halangan untuk terus melaksanakan acara yang sederhana ini. 

 

Pada hari pertama, peserta mendapatkan suguhan taujih dari Ustadz Raihan Iskandar Abdullah, Lc.(Direktur Ma'had Al-Ishah Banda Aceh). Ustadz Raihan mengarahkan para kader dakwah untuk tidak hanya berpangku tangan ketika mereka berada di bangku perkuliahan. Justeru aktivis dakwah KAPMI harus langsung menempati pos-pos dakwah kampus dan siap mengemban amanah yang dibebankan padanya. Dengan demikian akan menambah sumber daya yang tersedia dan memaksimalkan dakwah kampus. Disamping itu kader dakwah pun sudah memiliki konsep untuk menata diri mereka untuk bersikap tawazun.

 

Malam hari acara dilanjutkan dengan diskusi tentang agenda pertemuan alumni secara rutin untuk saling berkoordinasi dan mempererat ukhuwah serta di akhiri dengan qiyamul-Lail. Acara pada malam hari hanya diikuti oleh peserta ikhwan saja, karena peserta akhwat sudah kembali ke kediaman masing-masing di sore hari. (Ibid)

 

 

 

 

Tanggal publikasi : 12 November 2001

 (C) Copyright KAPMI 2001, by  Sona Corp.