Tampilan terbaik:
800x600, 16 bit

 

:: RAPAT KERJA PENGURUS DPP KAPMI ACEH ::

 

 

Hari Ahad, 15 April 2001 yang lalu, para pengurus dan anggota DPP KAPMI Aceh berkumpul bersama untuk melaksanakan Rapat Kerja Tahunan Pengurus.  Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pertemuan Lembaga Adat dan Kebudayaan Sejarah Teuku Nyak Arief Lamnyong, Banda Aceh dan diikuti oleh lima puluhan anggota dan pengurus harian DPP KAPMI Aceh. Agenda penting dari  pelaksanaan acara ini adalah perumusan program kerja KAPMI periode 2001-2002. 

 

Diawali dengan kajian Islam oleh Ustadz M. Fauzi S.Si., membahas materi yang berjudul Bagaimana aktivis dakwah berinteraksi. Beliau memaparkan tentang berbagai hal yang harus diperhatikan oleh para aktivis dakwah dalam melaksanakan berbagai kegiatan terutama menyangkut permasalahan kinerja dakwah. Selama ini terdapat kekakuan bahkan kebekuan interaksi antara ikhwan dan akhwat. Di satu sisi mereka dituntut untuk melaksanakan berbagai amanah dakwah yang diembannya secara kolektif (amal jama'i) sementara di sisi lain ada batasan-batasan tertentu yang harus diperhatikan agar tidak terjerumus ke dalam berbagai hal-hal negatif yang sebenarnya menjadi musuh terbesar besar kita. Karena itu perlu untuk diperhatikan kembali kualitas hijab yang selama ini menengahi hubungan kerjasama antara para aktivis sehingga masing-masing kita dapat saling menjaga diri dengan menghindari serangan fitnah dan hawa nafsu godaan syaitan.

 

Menjelang tengah hari, para pengurus mulai berpisah menurut bidang departemennya masing-masing. Pembahasan program kerja untuk setiap departemen akan dipimpin oleh ketuanya sendiri. Ternyata setiap komisi memerlukan waktu lama untuk dapat menyusun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan. Ketika waktu menunjukkan pukul 14.35 WIB (hampir dua setengah jam rapat), barulah semuanya selesai.

 

Rapat pleno membahas program kerja juga berjalan lancar dengan diwarnai berbagai hal-hal menarik. Diskusi-diskusi ringan dan debat  mewarnai pengambilan keputusan setiap program yang dipimpin oleh Ketua Umum KAPMI Aceh, Al-Fattah dan Sekjen Daniel Rinanda

 

Ba'da Ashar, rapat pleno diselingi dengan penyampaian taujih oleh Ust. Surya Mutiara yang mengemukakan tentang motivasi beramal . Sebuah fenomena yang menjadi budaya aktivis, yaitu di saat berbagai kesibukan datang secara beruntun dan menyita banyak waktu, akan berdampak pada menurunnya kuantitas ibadah dan melemahnya kualitas ruh. Akhirnya akan membuat semangat beramal cenderung menurun karena kelelahan dan dari sini pula akan timbul berbagai ranting-ranting masalah. Hal ini terutama karena kurangnya memperhatikan sektor tarbiyah ruhiyah yang menjadi bekal pokok setiap da'i untuk berharaki. 

 

Untuk itu setiap aktivis dakwah harus selalu menjaga hubungan baik dengan ALLAH SWT, agar penyelesaian setiap masalah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Setiap aktivis dakwah harus selalu mengevaluasi diri dan melakukan monitoring dalam setiap amal yang dilakukannya.Karen kebijakan yang baik dan berguna hanya akan dilahirkan dari para pemimpin dan penguasa yang memiliki kualitas ruhiyah yang baik.

Beliau juga mengingatkan bahwa organisasi dakwah hanyalah sebuah wasilah (sarana) untuk menegakkan dakwah. Organisasi bukanlah tujuan utama dari perjuangan, karena tujuan utama kita adalah mencari ridha ALLAH.

 

Rapat Pleno dilanjutkan untuk menuntaskan tiga buah departemen yang belum memaparkan hasil komisinya. Dan ketika waktu menunjukkan pukul 17.45 WIB, Rapat Kerja ditutup langsung oleh Ketua Umum dengan pembacaan doa oleh mantan ketua umum KAPMI periode I, Irwansyah(ibdi)

 

 

 

"Sesungguhnya karena para syuhada-lah maka ummat ini tetap tegak berdiri,

keyakinan tetap teguh, keimanan kokoh tak tergoyahkan"

 

(Syuhada syeikh Abdullah 'Azzam)

 

 

 

webmaster

 Update terakhir tanggal : 17 April 2001

 (C) Copyright KAPMI 2001, by  Sona Corp.