Tampilan terbaik:
800x600, 16 bit

 

:: D a k w A h::

 

 

Problematika Aktivitas Dakwah Sekolah

dan Solusinya

 

Merupakan sebuah kesimpulan diskusi dari acara

"Pembinaan Rohis se-Kodya Banda Aceh" oleh DPP KAPMI Aceh.

Tanggal  5-6 Agustus 2000  di  Wisma Handayani, Banda Aceh

     

  Hambatan / Permasalahan Solusi
1 Sulitnya mengajak objek dakwah untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dakwah.

Melakukan berbagai pendekatan pribadi dan pendekatan akademik agar lebih efektif. 

2 Kegiatan-kegiatan dakwah Rohis kurang mendapatkan dukungan dari pihak manajemen sekolah atau guru.

Mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan, membuka wadah dialog untuk meraih simpati guru.

3 Sarana dan prasarana untuk kegiatan rohis terlalu minim, sehingga menyebabkan kegiatan tidak lancar.

Mencari sponsor khusus untuk pendanaan dan melakukan pendekatan dengan pihak sekolah.

4 Acara & kegiatan Rohis cenderung monoton, menjemukan, dan terkesan formal.

Mengatur berbagai produk dakwah di luar rutinitas harian dengan lebih fleksibel, nanum ttp dlm batas syar'i.

5 Anak Rohis SMU selama ini terkenal dengan sifatnya yang cenderung ekslusif dan lebih tertutup.

Melakukan pendekatan psikologis kpd objek dakwah, terapkan kefleksibelan dalam batasan-batasan tertentu.

6 Pemahaman dasar aqidah Islam anak Rohis SMU masih minim dan sangat terbatas.

Peningkatan pembinaan setiap kader secara berkelanjutan dan terarah. mis : kajian, halaqah, dll

7 Terdapat kesenjangan antara pengurus (teras) dan anggota rohis, sehingga ukhuwah terasa kaku dan monoton.

Silaturahmi sesama anggota&pengurus dgn membentuk komunikasi 2 arah yang baik dan teratur.

8 Pembagian waktu (scheduling) untuk berbagai kegiatan Rohis sulit dilakukan.

Bahas dgn seluruh anggota, gunakan skala prioritas, sesuaikan dengan kemampuan dan sikon.

9 Persepsi yang salah tentang konsep kerja dan rohis, sehingga melahirkan budaya single fighter (bekerja sendirian).

 Memberikan pemahaman kepada seluruh anggota ttg urgensi amal jama'i, perdalam arti visi dan misi dakwah.

10 Regenerasi terhadap kader penerus sangat minim dan tdk berimbang dengan kuantitas program.

Targetkan pola kaderisasi secara matang, fokuskan ke penerimaan anggota dan pemberdayaannya.

(ibid)

 

 

 

webmaster

 Update terakhir tanggal : 19 April 2001

 (C) Copyright KAPMI 2001, by  Sona Corp.